Nasib Para Petani Karet Meranti - SELALU ADA - Para petani karet Meranti mau tidak mau harus siap menerima kenyataan di saat harga karet yang anjlok hingga Rp.4000,-an di saat itu juga musim hujan melanda, sehingga membuat para petani karet di Kab. Kep. Meranti ini kehilangan pekerjaan. Mereka terpaksa memenuhi buku-buku hutang di warung-warung di mana mereka berbelanja untuk keperluan sehari-hari.
Kembali ke topik awal, para petani Karet sebagian ada yang menyerah untuk melanjutkan pekerjaan mereka sebagai petani karet. Karena rata-rata penghasilan dari masyarakat desa Bokor adalah petani karet sedangkan untuk petani padi hanya sebagian kecil saja. Mereka yang meninggalkan pekerjaan tani harus keluar kota bahkan ada sebagian harus pergi kenegeri jiran yaitu Malaysia. Itu semua mereka lakukan demi memenuhi kebutuhan, kehidupan mereka dan keluarga mereka.
Para Petani di Kabupaten Meranti ini tentu sangat berharap agar mereka di berikan kemudahan untuk pencaharian mereka. Tidak hanya petani, buruh-buruh kasar pun juga sangat berharap agar pemerintah mau membantu mereka.
Sedangkan anak-anak mereka ada sebagian yang putis sekolah, putus kuliyah dan harus merantau membantu memenuhi kebutuhan orang tuanya. Sungguh sangat memperhatikan nasib mereka. "Tapi ini semua hanya di rasakan oleh Masyarakat kecil seperti kami, sedangkan mereka yang di atas terlalu memikirkan kepentingan mereka sendiri sampai harus menggeogoti uang rakyat seperti ini" ujar salah satu petani di kabupaten meranti.
Para petani dan masyarakat pedesaan di kabupaten kepulauan Meranti berharap dengan adanya pemerintahan yang baru ini semoga apa yang di inginkan para petani di kabupaten kepulauan meranti ini tidak lagi merasakan apa yang namanya hutang, yang entah kapan mereka bisa membayarnya.
"kami semua mengharapkan pengertian dan usaha para atasan yang pernah mereka ucapkan saat pencalonan mereka" ucap salah satu petani muda yang masih belum mendapatkan pekerjaan yang tetap.
Semoga apa yang telah Selalu ada sampaikan ini bisa bermanfaat bagi Anda semua. Terimakasih.
Baca juga Puisi ciptaan admin Puisi aku salah berharap