Seperti yang saya janjikan sebelumnya, cerpen Gita akan ada sambungannya, dan sekarang cerpen terbaru yang berjudul Gita ini telah ada sambungannya, bagi anda yang belum membaca part sebelumnya anda bisa lihat di Cerpen Terbaru Gita. Baik lah langsung saja simak ceritanya.
GITA
Pukul setengah tujuh malam, semua persiapan sudah sempurna. Sekarang Fyan naksir dia. Primadona sekolah itu menyukai gadis biasa seperti dia. Gita
bernyanyi bahagia. Tiba-tiba.
"kamu gak lagi melamun Git?" ucap Intan sambil tertawa.
"iya Git, jangan-jangan itu cuma halusinasi kamu aja," timpal Shafina.
Gita pura-pura mengerut sambil berkata,
"pendengaran ku masih normal dan aku gak bakalan cerita kalau tahu reaksi kalian bakal begini".
"bukan begitu Git, kalau benar Fyan naksir kamu , kok bisa tenang-tenang aja sih?" ucap Intan.
"kan Fyan sendiri yang bilang dia sengaja jaga jarak biar keliatan surprise. Udah deh, pokoknya mulai besok aku akan jadi cewek paling bahagia di dunia," ujar Gita tersenyum bahagia.
●●●
Keesokan harinya, bel rumah berbunyi. Dengan ceria Gita menghambur ke pintu, tapi ternyata yang datang kak Adi, pacarnya mbak Rita. Keduanya lalu pergi, sementara mama dan papa nya sudah berangkat ke acara pernikahan. Ditempat saudara. Dirumah hanya ada Gita dan mbak Ismi.
Gita mulai tidak sabar, sedari tadi temen-temennya terus menelpon nya sehingga membuat Gita tambah Be Te. Sampai akhirnya Gita ketiduran.
●●●
Sekitar pukul sepuluh malam, tiba-tiba Gita dikejutkan suara mamanya.
"Gita bangun! Kok ketiduran di sini?" suara mama nya yang terdengar sayup. Gita membuka matanya, ternyata mama dan papanya sudah pulang.
"Oh ya, Fyan! Astaga, setengah sepuluh malam" Gita berdiri, dan mulai kebingungan.
"ternyata Fyan tidak datang dari tadi". Ucap Gita.
Gita akhirnya ikut ajakan papa mamanya untuk mencari makan malam di luar. Ketika Ditengah-tengah perjalanan.
"oh ya, Mama lupa cerita tentang cucu Bu Nanda, pada hal sudah sebulan lo. Kapan-kapan kamu main kesana ya!" tiba-tiba Mamanya bercerita. Gita cuma mengangguk tanpa semangat.
Setelah mereka melewati rumah Bu Nanda, Gita melihat seorang gadis cantik keluar dari rumah diikuti seorang cowok,
"Astaga!", Gita terkejut bukan main. Berkali-kali di kedip-kedipkan matanya, berharap yang dilihatnya itu orang lain. Tapi sia-sia, cowok itu benar-benar Fyan. Mereka berdua kelihatan akrab sekali.
Dengan gemetar Gita bertanya pada mamanya.
"siapa nama gadis itu ma?"
"Kebetulan namanya sama dengan nama kamu Gita." jawab mamanya.
Gita lemah semangat menyadari impiannya hancur oleh kebodohannya sendiri. Seharusnya ia mendengarkan ucapan teman-temannya. Dan celakanya Gita terlanjur begitu berharap dengan Fyan. Dia merasa kecewa, marah, dan . . .
Malu sekali.
Sekian.
(Kasian . . .)
★★★
Demikian cerpennya. Komentar yang ku harapkan untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan nya.
GITA
Pukul setengah tujuh malam, semua persiapan sudah sempurna. Sekarang Fyan naksir dia. Primadona sekolah itu menyukai gadis biasa seperti dia. Gita
bernyanyi bahagia. Tiba-tiba.
"kamu gak lagi melamun Git?" ucap Intan sambil tertawa.
"iya Git, jangan-jangan itu cuma halusinasi kamu aja," timpal Shafina.
Gita pura-pura mengerut sambil berkata,
"pendengaran ku masih normal dan aku gak bakalan cerita kalau tahu reaksi kalian bakal begini".
"bukan begitu Git, kalau benar Fyan naksir kamu , kok bisa tenang-tenang aja sih?" ucap Intan.
"kan Fyan sendiri yang bilang dia sengaja jaga jarak biar keliatan surprise. Udah deh, pokoknya mulai besok aku akan jadi cewek paling bahagia di dunia," ujar Gita tersenyum bahagia.
●●●
Keesokan harinya, bel rumah berbunyi. Dengan ceria Gita menghambur ke pintu, tapi ternyata yang datang kak Adi, pacarnya mbak Rita. Keduanya lalu pergi, sementara mama dan papa nya sudah berangkat ke acara pernikahan. Ditempat saudara. Dirumah hanya ada Gita dan mbak Ismi.
Gita mulai tidak sabar, sedari tadi temen-temennya terus menelpon nya sehingga membuat Gita tambah Be Te. Sampai akhirnya Gita ketiduran.
●●●
Sekitar pukul sepuluh malam, tiba-tiba Gita dikejutkan suara mamanya.
"Gita bangun! Kok ketiduran di sini?" suara mama nya yang terdengar sayup. Gita membuka matanya, ternyata mama dan papanya sudah pulang.
"Oh ya, Fyan! Astaga, setengah sepuluh malam" Gita berdiri, dan mulai kebingungan.
"ternyata Fyan tidak datang dari tadi". Ucap Gita.
Gita akhirnya ikut ajakan papa mamanya untuk mencari makan malam di luar. Ketika Ditengah-tengah perjalanan.
"oh ya, Mama lupa cerita tentang cucu Bu Nanda, pada hal sudah sebulan lo. Kapan-kapan kamu main kesana ya!" tiba-tiba Mamanya bercerita. Gita cuma mengangguk tanpa semangat.
Setelah mereka melewati rumah Bu Nanda, Gita melihat seorang gadis cantik keluar dari rumah diikuti seorang cowok,
"Astaga!", Gita terkejut bukan main. Berkali-kali di kedip-kedipkan matanya, berharap yang dilihatnya itu orang lain. Tapi sia-sia, cowok itu benar-benar Fyan. Mereka berdua kelihatan akrab sekali.
Dengan gemetar Gita bertanya pada mamanya.
"siapa nama gadis itu ma?"
"Kebetulan namanya sama dengan nama kamu Gita." jawab mamanya.
Gita lemah semangat menyadari impiannya hancur oleh kebodohannya sendiri. Seharusnya ia mendengarkan ucapan teman-temannya. Dan celakanya Gita terlanjur begitu berharap dengan Fyan. Dia merasa kecewa, marah, dan . . .
Malu sekali.
Sekian.
(Kasian . . .)
★★★
Demikian cerpennya. Komentar yang ku harapkan untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan nya.