Judul Buku : Semua Sudah berlalu
Pengarang : Della Amanda
Penerbit : Sinar Matahari
Tempat terbit : Jakarta
Cetakan : Pertama (1)
Tebal Buku : 128 Halaman
1. Pembukaan Resensi
Di sebuah kelas III.IPA yang mendapat siswa baru, ia pindahan dari SMU 1 Yogyakarta. Ia bernama Mayangsari berasal dari kota gudeg, Yogyakarta. Ia di sambut dengan senang hati oleh murid kelas III.IPA.ia sangat cantik, tinggi, dan berambut panjang.
Di sekolah barunya ia ia mempunyai sahabat yang baik dan sangat perhatian padanya. Mereka itu ialah Alex, Nuri, Lilis, dan Leo. Alex orangnya suka berkelakar, Nuri ingin menjadi penasehat yang baik untuk Mayang, Lilis adalah sahabat yang paling dekat dengan Mayang, ia sering membantu Mayang Dalam kesusahan, dan Leo adalah seorang ketua kelas sekali gus teman dekat Mayang.
Mayang sudah tidak punya orang tua. Ibunya baru saja meninggal, ayahnya sudah tidak ada sejak ia masih kecil, ia belum mengenal siapa ayahnya sebenarnya, ayahnya masih misteri, belum tau masih hidup atau sudah mati. Mayang di asuh oleh Oom dan Tantenya, tapi mayang merasa menderita di rumah Oom nya, karena Tante dan Erni anak dari paman dan tantenyaTidak suka dengan kedatangan dan keberhasilan nya, karena Mayang anak dari wanita yang pernah terjerumus kedunia malam.
Mayang pergi dari rumah karena ia sudah tidak sanggup lagi dan ia merasa pertengkaran antara paman dan tantenya disebabkan oleh nya. Mayang terpaksa ngekost di rumah Tante Rian, Tante Rian orangnya pengertian dengan keadaan Mayang. Sampai suatu saat setelah menamatkan sekolahnya Mayang bekerja sebagai pelakon dalam sebuah sinetron, hingga akhirnya ia sukses dan ia berkeinginan ingin seperti teman-teman yang lain. Ia ingin melanjutkan sekolahnya keperguruan tinggi.
2. Macam dan Bentuk Buku
Berdasarkan pembukaan awal resensi ini, menjelaskan bahwa bentuk karangan buku “Semua Sudah Berlalu” ini bersifat Khayalan yang bisa sja terjadi bisa tidak.
3. Keunggulan Buku
- Menceritakan seorang wanita yang tabah dan sabar dalam menghadapi masalah yang dihadapinya.
- Menceritakan semangat teman-teman yang mendukung dan menolong temanya dalam kesulitan.
4. Nilai Buku
- Dari kesederhanaan buku ini pembaca akan disadarkan bahwa masalah dan hambatan bukanlah alasan untuk menyerah begitu saja.
- Meski pun Mayang anak dari Ibu yang pernah terjerumus kedunia malam, tetapi Mayang tidak pernah mengeluh dengan kadaan ini, ia terus berusaha untuk menjadi yang terbaik buat orang lain.
5. Kelemahan Buku
- Tidak ada keputusan tentang siapa ayah mayang sebenarnya.
Pengarang : Della Amanda
Penerbit : Sinar Matahari
Tempat terbit : Jakarta
Cetakan : Pertama (1)
Tebal Buku : 128 Halaman
1. Pembukaan Resensi
Di sebuah kelas III.IPA yang mendapat siswa baru, ia pindahan dari SMU 1 Yogyakarta. Ia bernama Mayangsari berasal dari kota gudeg, Yogyakarta. Ia di sambut dengan senang hati oleh murid kelas III.IPA.ia sangat cantik, tinggi, dan berambut panjang.
Di sekolah barunya ia ia mempunyai sahabat yang baik dan sangat perhatian padanya. Mereka itu ialah Alex, Nuri, Lilis, dan Leo. Alex orangnya suka berkelakar, Nuri ingin menjadi penasehat yang baik untuk Mayang, Lilis adalah sahabat yang paling dekat dengan Mayang, ia sering membantu Mayang Dalam kesusahan, dan Leo adalah seorang ketua kelas sekali gus teman dekat Mayang.
Mayang sudah tidak punya orang tua. Ibunya baru saja meninggal, ayahnya sudah tidak ada sejak ia masih kecil, ia belum mengenal siapa ayahnya sebenarnya, ayahnya masih misteri, belum tau masih hidup atau sudah mati. Mayang di asuh oleh Oom dan Tantenya, tapi mayang merasa menderita di rumah Oom nya, karena Tante dan Erni anak dari paman dan tantenyaTidak suka dengan kedatangan dan keberhasilan nya, karena Mayang anak dari wanita yang pernah terjerumus kedunia malam.
Mayang pergi dari rumah karena ia sudah tidak sanggup lagi dan ia merasa pertengkaran antara paman dan tantenya disebabkan oleh nya. Mayang terpaksa ngekost di rumah Tante Rian, Tante Rian orangnya pengertian dengan keadaan Mayang. Sampai suatu saat setelah menamatkan sekolahnya Mayang bekerja sebagai pelakon dalam sebuah sinetron, hingga akhirnya ia sukses dan ia berkeinginan ingin seperti teman-teman yang lain. Ia ingin melanjutkan sekolahnya keperguruan tinggi.
2. Macam dan Bentuk Buku
Berdasarkan pembukaan awal resensi ini, menjelaskan bahwa bentuk karangan buku “Semua Sudah Berlalu” ini bersifat Khayalan yang bisa sja terjadi bisa tidak.
3. Keunggulan Buku
- Menceritakan seorang wanita yang tabah dan sabar dalam menghadapi masalah yang dihadapinya.
- Menceritakan semangat teman-teman yang mendukung dan menolong temanya dalam kesulitan.
4. Nilai Buku
- Dari kesederhanaan buku ini pembaca akan disadarkan bahwa masalah dan hambatan bukanlah alasan untuk menyerah begitu saja.
- Meski pun Mayang anak dari Ibu yang pernah terjerumus kedunia malam, tetapi Mayang tidak pernah mengeluh dengan kadaan ini, ia terus berusaha untuk menjadi yang terbaik buat orang lain.
5. Kelemahan Buku
- Tidak ada keputusan tentang siapa ayah mayang sebenarnya.